Tuesday, December 18, 2012

Galau Itu Apa Sih?

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), galau adalah : gelisah pada saat berada di keramaian. Sangat berbeda artian dengan galau yang dipakai oleh anak2 muda jaman sekarang. Mereka mengartikan galau sebagai kondisi dimana bingung menentukan pilihan, atau ada juga versi lain yang mengartikan galau sebagai keadaan dimana mereka gelisah/bingung saat mereka putus dengan pacarnya. Saat mereka menyesali keputusan untuk berpisah dan setiap hari mengenang masa lalu juga mereka artikan sebagai kegalauan.

Galau saat ini merupakan kata yang populer untuk mewakili keadaan perasaan mereka yang serba rumit. Ketika mereka galau, banyak hal2 yang tidak wajar bisa mereka lakukan. Misalnya dengan meluap2kan perasaan mereka di dunia maya atau media sosial (facebook, twitter, dll.). Kegalauan mereka bisa dilambangkan dengan suatu hal yang kebanyakan mendekati arah keputus asaan. Kesedihan yang diluap2kan, kesendirian dan kemurungan, konsentrasi terpecah, dan berkurangnya kandungan zat bahagia yang ada dalam dirinya.

Banyak hal yang bisa memancing munculnya rasa galau ini antara lain:
1. Mantan yang punya pasangan baru.
2. Melihat pasangan lain bermesraan di depan mata.
3. Perbandingan kadar bahagianya masa lalu dan masa sekarang.
4. Melihat benda2 atau tempat yang berhubungan dengan kesenangan masa lalu saar sedang bersama pasangan.
5. Menyesali keputusan untuk berpisah dengan pasangan.
6. Trend sok galau padahal tidak sedang galau.

Beberapa hal di atas sudah cukup menggambarkan arti galau yang sangat berbeda dengan arti sesungguhnya di KBBI. Mungkin memang dibuat melenceng dari arti sebenarnya, dengan alasan "ORANG GALAU ITU BEBAS!".

Keadaan galau sebenarnya condong ke arah kelabilan diri dalam menanggapi suatu kondisi tertentu. Kegalauan bisa juga timbul dari kondisi yang kontras dengan kondisi awalnya, lalu orang tersebut belum terbiasa dan belum ikhlas merelakan kondisi tersebut menimpanya. Harusnya orang galau lebih melatih diri untuk lebih "legowo" untuk menerima suatu kondisi. Dia harus memupuk kesabaran dan kepercayaan bahwa dibalik kondisi tersebut Tuhan telah menyiapkan pelajaran yang sangat berharga dan bisa saja akan menambah kadar kebahagiaan di masa yang akan datang.

"Galau itu boleh-boleh saja asal jangan sampai kegalauan tersebut merubah semangat hidup yang akhirnya bisa mempengaruhi masa depan cerahmu". (Ade : 2012)

No comments:

Post a Comment