Tuesday, October 15, 2013

Perbincangan Non-Jaim

Kemarin tanggal 14 Oktober 2013, saya pergi ke wisata telaga warna Rambut Monte di Kab. Blitar bersama teman wanita yang baru 5x ini ketemu dan jalan bareng. Dia adalah teman grup chatting saya beberapa bulan yang lalu. Pada saat ketemuan siang harinya planning sih sebenarnya mau nonton film barunya si Raditya Dika, tapi destinasinya malah ke wisata telaga tadi. Perjalanan kami tempuh sekitar ± 2 jam dari Tulungagung ke Blitar (belum termasuk tanya2 orang).

Sepanjang perjalanan banyak sekali obrolan2 yang seru dan menarik. Topik ini lah itu lah tanpa ada batasan gengsi mau jujur, seolah2 kami kenal akrab sudah bertahun2. Beberapa obrolan menyinggung tentang kondisi terkini masing2, cerita masa lalu masing2, kejadian2 yang dialami akhir2 ini, dan pemikiran2 kedepan dari kami yang secara blak2an kami tuturkan. Serasa cepat waktu perjalanan dari Tulungagung ke Blitar gara2 obrolan kami yang seolah tak berjeda.

Setelah sampai di tempat tujuan, perbincangan dan canda tawa pun berlanjut. Sempat ada sesi foto2 juga, sekedar mengabadikan momen2 selama disitu. Sempat dianya nerima telepon dari beberapa orang yang juga mungkin sedang dekat/mendekati dia. Ya saya sih enjoy2 aja selama itu tak mengganggu saya, saya ambil santai saja. Toh posisi saya disini juga bukan apa2 dia, tak lebih dari teman dekat saja. Kenyamanan tercipta saat kami mengungkapkan argumen2, pandangan2, anggapan2, yang berkaitan dengan perasaan dan masa depan. Topik yang cukup serius sih, melihat kondisi kami berduaan dan tanpa status berpasangan. Haha namun kami membungkusnya dengan candaan2 ringan sembari menikmati ikan2 berenang dan gelombang air telaga yang sangat bagus dan menenangkan.

Banyak hal yang kami debatkan, kami bahas, dan kami kritisi. Hal2 yang menurut saya kurang lazim diungkapkan dengan lawan jenis apalagi bukan pasangan. Namun kami bahas hal2 tersebut dengan pola pikir kami masing2. Alhasil tak ada keraguan untuk mengeluarkan unek2 yang mungkin selama ini tak pernah keluar dari angan2, karena kami berkomitmen untuk jadi diri sendiri2 dan menyingkirkan rasa jaim dari diri masing2.

Dan itu yang membuat kami sering meluapkan tawa2 canda. INDAHNYA KETERBUKAAN dan KETIDAK-JAIMAN.