Thursday, February 27, 2014

Relatifitas (Karena Beberapa Hal Itu Relatif)

Benar dan Salah itu relatif, cakep dan jelek itu relatif, mewah dan sederhana itu relatif, dan masih banyak kerelatifan2 lain di sekitar kita. Terutama mengenai sudut pandang orang tentang suatu hal, sangat relatif. Otak yg diberikan Tuhan juga berbeda2 untuk setiap orang. Maka semakin kuatlah tingkat kerelatifan seseorang....

Kita adalah makhluk sosial, makhluk yang tidak akan bisa hidup tanpa bergantung kepada orang lain (saling bergantung tepatnya). Jadi kita mau tidak mau harus punya sifat toleran supaya orang lain sekitar kita merasa nyaman kita hargai. Dan pada akhirnya kehidupan bersosial semakin tercapai, nyata, dan indah. Toleransi dengan hal2 yang sifatnya relatif itu baik. Daripada hanya bersikap apatis dan menghindari kerelatifan itu.

"If you strongest than God, you just can lead the world with a half of humans there, a half another keep their faith to against your power, so don't be greed!"

Friday, February 21, 2014

Kata-kata Mutiara Hanyalah Setetes Bensin Untuk Motormu

Hari Jumat hari yg pas buat semangat menjumpai Sabtu besok. Hari Jumat tak usah belaga tobat dengan sholat Jumat dan mengharap cakep setelahnya. Jumat ini bukan Jumat kemarin ataupun besok, Jumat ini adalah Jumat yang berbeda, semenjak kalian lahir, selalu ada hari Jumat yg berbeda dengan Jumat lainnya. Maknailah hari Jumat kalian dengan segala kenaturalan dan tanpa memaksakan diri melakukan hal apapun yg sebenarnya tak ingin kalian lakukan.

Senangnya menjumpai hari Jumat lagi setelah hari Jumat kemarin terlewati. Silahkan percayai kata2 pemotivasi dari mulut siapapun, dari lingkungan apapun. Sesungguhnya kata2 mutiara itu hanyalah setetes bensin yg hanya mampu membantu motormu bergerak beberapa cm/meter kedepan atau ke arah yg kalian inginkan. Maka jangan mengandalkan kata2 mutiara untuk mencoba maju kedepan jauh, andalkan niat dari dalam diri kalian. Yakinilah potensi kalian dan mulailah jalani apapun yg sesuai dengan keinginan kalian.

"Before you say something to another, may you should to do one thing first".

Sunday, February 16, 2014

G.O.D (Greatness Of Devising)

Beriman, berprinsip, berpegang teguh, berjalan lurus, berserah, bertawakal, dan ber2 yg lainnya,  merupakan bentuk dimana seorang manusia mencoba untuk memperlakukan dirinya di hadapan sosok Yang Maha Satu yakni Tuhan (dengan berbagai sebutan). Setiap manusia memang memiliki kepercayaan atau gaya masing2 dalam menjalankan kegiatan rohaninya. Namun sebenarnya inti dari kesemuanya itu adalah sama, adalah satu yakni mengagungkan sosok Tuhan yg Maha Spesial di hati dan pikiran mereka. Ada juga sebagian orang yg memilih mengosongkan posisi Maha Spesial atau Tuhan di hati dan pikiran mereka, karena mereka sadar dan berpikir bahwa selalu ada posisi atau tempat untuk ilmu pengetahuan di antara segala yg ada di depan mereka, di dunia yg mereka yakini terbentuk tidak dengan sendirinya namun dengan hukum sebab akibat. Mereka menyebut diri mereka dengan Atheist, Agnostic, dan berbagai sebutan lainnya yg maknanya hampir sama yakni meragukan/tidak percaya adanya sosok Maha Satu alias Tuhan.

Setiap manusia memang memiliki hak dan kewajiban untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Hak2 yg secara otomatis terbentuk dari perkembangan pemikiran dan daya pikir otak mereka masing2. Berhak berTuhan maupun berhak untuk tak berTuhan. Semua ada di tangan masing2 orang tersebut, namun seperti yg disebut di awal tadi bahwa mereka mungkin juga harus menerima hukum sebab-akibat dengan percaya/tidak percaya terhadap Tuhan.

Ada yg percaya Tuhan dengan cara mereka sendiri, dan menjalankan segala perintah Tuhannya lewat aturan2 agamanya dengan setengah2/suka2 mereka (tanpa mengotori/merubah pokok2nya), mereka menganggap bahwa beribadah merupakan kebutuhan dan bukan keharusan atau paksaan dari agamanya. Jadi, yg mereka lakukan adalah membuat perintah agama itu bukan sebagai keharusan/kewajiban. Ya... Mungkin tidak semua dianggap sepele namun beberapa hal sengaja mereka tinggalkan demi tidak terjadinya ibadah yg setengah2, yg dilakukannya hanya karena ada embel2 "rukun", "wajib", "fardlu", dan sebagainya (bagi muslim), dan pada akhirnya mereka beribadah dengan keikhlasan hati tanpa ada beban kewajiban atau keterpaksaan. Mungkin itu mereka anggap sebagai jalan terbaik dan mungkin juga dengan begitu mereka akan dapat melengkapi kegiatan beribadah mereka supaya sesuai dengan ajaran dan perintah agamanya, secara natural pastinya.

Postingan ini bukan bermaksud mengajak setiap umat beragam untuk melakukan ibadah sesuka hati dan merememehkan ajaran2 atau aturan2 agamanya, postingan ini hanya mengulik sisi lain dari kebiasaan sebagian umat yg beragamanya mungkin bisa dibilang setengah2, namun mereka memiliki alasan mengapa mereka begitu.

Semoga seluruh manusia saling menghargai pemikiran, pola hidup beragama, dan kehidupan dalam keberbedaan kepercayaan di dunia ini. Amin :)

"Trust with one God not means you can enter His heaven easily, you must doing a lot of good things and never blame some religion or person who never believe in God".

Sunday, February 9, 2014

Kritis Tapi Jangan Rasis

Banyak hal di sekitar kita yg selalu bisa dikritisi, dikomentari, diamati dan dibahas. Apalagi jika pemikiran kita terbuka lebar. Terbuka untuk hal2 baru atau sedang hangat diperbincangkan. Namun kembali lagi kepada diri kita masing2, mau menyikapi dan mengkritisi seperti apa. Beberapa orang suka mengkritisi sesuatu hal dengan tegas atau dengan sentilan2/sindiran halus, ada juga yg langsung menjurus rasis kepada individu maupun golongan.
Sama2 kritis tapi beda cara dan kesannya. Selalu ada alasan untuk gaya mengkritisi masing2 pihak. Entah karena permasalahannya terlalu pelik hingga harus keras mengkritiknya, atau hanya masalah biasa namun berbelit2 hingga hanya perlu dikritik dengan sindiran2.

Jaman sekarang sudah maju, setiap orang difasilitasi gadget yg bisa digunakan untuk komunikasi dan menyampaikan apapun yg ada di kapalanya. Apalagi gadget sekarang ini dilengkapi juga dengan koneksi internet serta berbagai sosial media (twitter, facebook, path, instagram, blog, dsb.) Yang membuat kebebasan menyampaikan pendapat semakin subur. Setiap orang meluapkan amarah, kesenangan, maupun simpatinya kepada pihak manapun lewat media2 tersebut. Undang2 yg mengatur kebebasan bermedia sosial juga terus digodog/dimatangkan. Karena ada beberapa kasus yg disinyalir berawal dari media internet.

Kembali lagi kepada cara individu masing menanggapi suatu ungkapan di media sosial di internet. Bagaimana seseorang/pihak tertentu menangkap maksud dan tujuan pihak lain yg mengkritiknya. Jika setiap individu/pihak mampu manangkap sesuatu dari sisi positifnya maka kasus2 yg berawal dari media sosial bisa terhindarkan. Kasus Prita dengan artikelnya mengenai salah satu RS, atau kasus Farhat Abbas yg dituduh menghina dan bertindak rasis terhadap tokoh Tiong-Hoa Anton Medan serta Ahok.

Jika pihak2 ini dapat memanfaatkan media serta menanggapinya secara arif dan bijak maka setiap kasus tidak akan meluap2. Memang butuh pemikiran terbuka dan tidak mudah sensi jika mau masuk dalam dunia sosial media sekarang2 ini. Kritisi sesuatu hal dengan sewajarnya dan ketahui posisi kita sebagai apa.

"Jangan asal kritik jika tidak mau dikritik..."

Thursday, February 6, 2014

Suka Musik Indie atau Mainstream?

Kenapa suka musik indie? Karena musik indie itu menurut saya musik yg lepas dari kategori pasaran atau mainstream yg notabene adalah musik yg iramanya gitu2 aja, ngikutin pasar, tak punya patokan atau jati diri yg jelas, liriknya juga itu2 aja, cenderung jiplak nada yg udah2. Beda dengan musik indie yg selalu punya ciri khas dan melodi2 yg ada dalam setiap lagunya melambangkan band indie tersebut. Berkarakter lah bisa dibilang, ngga sekedar nurutin selera pasar, mereka (band2 indie) memiliki tingkat kreatifitas tinggi dan mandiri dalam hal mempulikasikan karya2nya ke halayak. Kekuatan label memang di bawah musik2 mainstream yg dipayungi label2 major di negaranya, namun kekuatan aliran dan warna musik juga pesan yg disampaikan lebih kental dibanding musik2 pasaran yg ada.

Tapi kembali lagi kepada telinga masing2 orang sih, mana yg lebih cocok didengar dan bisa mewakili dirinya. Musik adalah seni keindahan yg membuat setiap orang larut dalam alunannya. Musik juga alat, alat untuk menyampaikan pesan2 khusus kepada pendengarnya. Musik adalah jati diri, jati diri setiap musisi yg membuat dan memainkannya.

"Music is everything what do you want and need.." (iforsameda:2014)

Kota Patria

"Blitar kuto cilik kang kawentar..." Sepotong lirik dari sebuah lagu campursari Jawa yang menceritakan kelebihan Kota Blitar atau Kota Patria. Kota yg termasuk kecil yg punya banyak tempat bersejarah bagi Indonesia, sebagai kota kelahiran dan makam presiden pertama Indonesia misalnya. Kota ini juga punya beberapa tempat wisata yg patut dikunjungi wisatawan2 asing maupun domestik. Menarik sekali jika pemerintah terus berupaya mengelola potensi2 wisata kota ini maupun kota sekitarnya, misal Tulungagung, Kediri, dan Malang sebagai kota2 yg berbatasan langsung dengan kota Blitar.

Kenapa saya tertarik mengangkat kota Blitar? Yg jelas bukan hanya ketertarikan saya dengan indah sejuknya kota kecil itu saja, melainkan kisah2 menarik saya yg lahir dari kota sebelah timur kota kelahiran saya yakni Tulungagung. Banyak sekali tempat2 di Blitar ini yg berkesan buat saya, berkesan buat mengenang masa2 ceria maupun duka saya semenjak mengenal wanita dan kehidupan berpacaran (*jiaahh pacaran lagi yg diungkit bos!! <<biarin kisah2 gw ini, nape lu sirik ye? *kagak bosh, slow slow). Pacar ketiga atau cinta kedua saya lahir di kota Blitar itu, mungkin banyak orang berasumsi bahwa kota Blitar melahirkan gadis2 cantik dan lemah lembut berlogat medok jawanya. Saya akui kebenaran akan hal itu ketika saya mengenal gadis Blitar yg kebetulan sekampus dengan saya dulu, dialah SNMS. Bertempat tinggal di Desa Sanan Kulon, Blitar bagian barat utara, SNMS sempat mengisi hari2 saya selama ±1,5 tahun dan berakhir pada pertengahan tahun 2012 kemarin. Saat bersamanya saya banyak sekali singgah ke tempat2 sederhana namun menarik di kota Blitar, ada tempat makan mie ayam langganannya yg dia sebut Kempleng (makam Bung Karno lurus, kiri jalan), ada jajanan di bundaran alun2 Blitar,ada Makam Bung Karno, ada pasar hewan (pas saya belikan dia sepasang kelinci), jalanan asri sekitar kantor Telkom (tempat saya nongkrong wifi-an dengannya), dan sebagainya (males ah mau inget2, tar dikira galau lagi. *loh bukannya emang lagi galau nih bosh?!! Haha <<eh kunyuk diem luh...@#$%&).

Selang 1 tahun setelah tidak bersama SNMS, saya tidak merasa muak dengan kota Blitar ini, kota ini masih membuat saya merasa nyaman, apalagi setelah saya mengenal beberapa teman yg juga berasal dari Blitar. Keramahan anak2 Blitar, logat bicaranya, kerendahhatiannnya mereka membuat saya terus ingin memuji dan main2 di kota ini. Blitar memang keren, kecil tertata namun asri sejuk memikat. Wlingi apalagi, hehe ada gadis berinisial ML yg asli situ dan saya kenal beberapa minggu yg lalu. Anaknya konyol, supel, misterius, dan cerewet ceria (kayak penyiar radio haha). Dikenalkan oleh teman kampus, akhirnya kami dekat dan seperti biasa pasang surut komunikasi terjadi. Kondisinya yg juga baru putus dengan pacarnya membuatnya sedikit menjaga image sebagai jomblo terhormat mungkin hehe. Tapi tak apalah, namanya juga memperbanyak sambungan tali silaturohmi ke antar umat (*ceileeehh gaya lu boss, bilang aja lu modusin tuh cewe. <<heh sekali lagi lu ngikut gw lempar nih pake upil dinosaurus!! *iye iye maap bos modus! << arrgghh @#%&*#@). Kalau tidak bisa jadi pacar ya jadi teman aja lah, rejeki udah ada yg ngatur, lagian perbandingan cewe dan cowo di dunia ini udah jelas kok banyak cewe nya. So mati satu tumbruk ibunya, eh tumbuh seribu maksudnya.

Patria oh Patria, kota sejuta kenangan dan keindahan, semoga tetap asri, indah, menarik dan aman dari letusan Kelud yg semakin mengkhawatirkan ini. Amin :)

"Good town good people good attitude" (iforsameda:2014)

Pernah Makek Kawat Gigi (Long Story)

Sekitar pertengahan bulan Oktober 2010 saya kecelakaan di wilayah Kediri dekat R.S Baptis. Saya dari arah Tulungagung menuju Pare ke tempat cewek yang bernama Emi, dia sedang melihat konser Bondan ft. 2Black di lapangan Pare. Sayangnya belum sampai di tempat saya sudah menabrak ibu2 yang menyeberang jalan bersama anak perempuannya. Ibu itu terlihat ragu2 antara mau menyeberang atau tidak, makanya saya juga bingung dan akhirnya tertabraklah oleh saya. Beliau pingsan dan saya bantu mengangkatnya ke depan rumah yang konon itu ternyata rumahnya sendiri yang tepat di pinggir jalan raya. Dengan mulut saya yang berdarah2 entah sobek karena apa saya mencoba menyadarkan ibu itu. Tanpa disadari sebuah bogem mentah mendarat di pipi kanan saya, bogem seorang separuh baya bertopi yang konon beliau suami si ibu yang emosi isterinya tertabrak, tanpa bapak itu sadari kronologis kejadian dan niat baik saya bertanggung jawab dengan membantu mengangkat sang ibu ke tempat aman pinggir jalan. Kejadian itu berujung di UGD RS. Baptis Kediri, saya terluka di betis, siku, dan bagian mulut saya yang sobek serta gigi depan saya yang berantakan. 3 hari 3 malam dirawat di rumah sakit membuat saya sadar betapa nekatnya saya untuk berangkat menghampiri seorang wanita yang sebenarnya tidak mengharapkan saya sama sekali. Memang selama kondisi saya belum pulih dia (emi) selalu ada membantu merawat saya di RS maupun setelah pulang ke rumah, namun setelah saya mulai pulih terlihat sekali perbedaan dan keasliannya yang ternyata sudah ingin jauh dari saya.

Tapi saya bersyukur karena mungkin kejadian itu adalah peringatan super keras dari Alloh SWT supaya saya tidak memaksakan dengan Emi lagi. Gigi saya yang hilang 2 membuat saya berpikir mungkin itu pertanda 2 kali peringatan Tuhan telah saya abaikan.

Semua memang sudah berlalu, gigi kawat sudah terlepas, kini tinggal gigi palsu alias pasangan yang mengisi kekosongan formasi gigi depan saya yang sedikit banyak merubah senyum saya yang dulu khas. Semoga hanya gigi yang palsu dan bukan senyum saya yang palsu.

"Give the best you can do for your love, so you can receive some satisfaction by doing that, just do what you want to do".

Wednesday, February 5, 2014

Benci dan Cinta Beda Tipis

Iya sih beda selain dari susunan huruf, tapi gak setipis itu bedanya. Ada penjelasan yg menurut saya sedikit memuaskan tentang perbedatipisan itu, (ciehhh bahasanya euy amburadulll... haha). Kalau menurut saya sih cinta sama benci emang tipis bedanya, cuma yg terlihat jelas ya suku katanya. Selain di situ beda tipisnya terlihat jelas ketika seseorang mengalaminya dengan pasangannya. Ada cinta yg muncul/tumbuh disela2 kebencian terhadap sifat atau kebiasaan2 pasangannya. Misalnya A cinta dengan B, si A biasa melihat si B melakukan hal2 yg sebenarnya si A ga suka tapi si A membiarkan B melakukan itu karena di sisi lain si A menyukai si B saat memperlakukan si A. Antara suka/cinta dan benci itu terlihat tipis, setipis silet (eh itu mah slogan gosip..haha), ada lagi gini... Iya bener cinta dan benci beda tipis, si A mencintai apa adanya si B namun juga benci dengan apapun yg dapat merusak hubungan A dan B. Bencinya si A ya itu dengan sesuatu hal yg dianggap mengganggu hubungan mereka.

"Ketika kita merasakan perbedaan di tengah2 hubungan kita, anggaplah perbedaan itu gabungan dari rasa cinta dan benci yg menyatu dan tumbuh seiring jalannya hubungan keduanya" (iforsameda:2014).