"Blitar kuto cilik kang kawentar..." Sepotong lirik dari sebuah lagu campursari Jawa yang menceritakan kelebihan Kota Blitar atau Kota Patria. Kota yg termasuk kecil yg punya banyak tempat bersejarah bagi Indonesia, sebagai kota kelahiran dan makam presiden pertama Indonesia misalnya. Kota ini juga punya beberapa tempat wisata yg patut dikunjungi wisatawan2 asing maupun domestik. Menarik sekali jika pemerintah terus berupaya mengelola potensi2 wisata kota ini maupun kota sekitarnya, misal Tulungagung, Kediri, dan Malang sebagai kota2 yg berbatasan langsung dengan kota Blitar.
Kenapa saya tertarik mengangkat kota Blitar? Yg jelas bukan hanya ketertarikan saya dengan indah sejuknya kota kecil itu saja, melainkan kisah2 menarik saya yg lahir dari kota sebelah timur kota kelahiran saya yakni Tulungagung. Banyak sekali tempat2 di Blitar ini yg berkesan buat saya, berkesan buat mengenang masa2 ceria maupun duka saya semenjak mengenal wanita dan kehidupan berpacaran (*jiaahh pacaran lagi yg diungkit bos!! <<biarin kisah2 gw ini, nape lu sirik ye? *kagak bosh, slow slow). Pacar ketiga atau cinta kedua saya lahir di kota Blitar itu, mungkin banyak orang berasumsi bahwa kota Blitar melahirkan gadis2 cantik dan lemah lembut berlogat medok jawanya. Saya akui kebenaran akan hal itu ketika saya mengenal gadis Blitar yg kebetulan sekampus dengan saya dulu, dialah SNMS. Bertempat tinggal di Desa Sanan Kulon, Blitar bagian barat utara, SNMS sempat mengisi hari2 saya selama ±1,5 tahun dan berakhir pada pertengahan tahun 2012 kemarin. Saat bersamanya saya banyak sekali singgah ke tempat2 sederhana namun menarik di kota Blitar, ada tempat makan mie ayam langganannya yg dia sebut Kempleng (makam Bung Karno lurus, kiri jalan), ada jajanan di bundaran alun2 Blitar,ada Makam Bung Karno, ada pasar hewan (pas saya belikan dia sepasang kelinci), jalanan asri sekitar kantor Telkom (tempat saya nongkrong wifi-an dengannya), dan sebagainya (males ah mau inget2, tar dikira galau lagi. *loh bukannya emang lagi galau nih bosh?!! Haha <<eh kunyuk diem luh...@#$%&).
Selang 1 tahun setelah tidak bersama SNMS, saya tidak merasa muak dengan kota Blitar ini, kota ini masih membuat saya merasa nyaman, apalagi setelah saya mengenal beberapa teman yg juga berasal dari Blitar. Keramahan anak2 Blitar, logat bicaranya, kerendahhatiannnya mereka membuat saya terus ingin memuji dan main2 di kota ini. Blitar memang keren, kecil tertata namun asri sejuk memikat. Wlingi apalagi, hehe ada gadis berinisial ML yg asli situ dan saya kenal beberapa minggu yg lalu. Anaknya konyol, supel, misterius, dan cerewet ceria (kayak penyiar radio haha). Dikenalkan oleh teman kampus, akhirnya kami dekat dan seperti biasa pasang surut komunikasi terjadi. Kondisinya yg juga baru putus dengan pacarnya membuatnya sedikit menjaga image sebagai jomblo terhormat mungkin hehe. Tapi tak apalah, namanya juga memperbanyak sambungan tali silaturohmi ke antar umat (*ceileeehh gaya lu boss, bilang aja lu modusin tuh cewe. <<heh sekali lagi lu ngikut gw lempar nih pake upil dinosaurus!! *iye iye maap bos modus! << arrgghh @#%&*#@). Kalau tidak bisa jadi pacar ya jadi teman aja lah, rejeki udah ada yg ngatur, lagian perbandingan cewe dan cowo di dunia ini udah jelas kok banyak cewe nya. So mati satu tumbruk ibunya, eh tumbuh seribu maksudnya.
Patria oh Patria, kota sejuta kenangan dan keindahan, semoga tetap asri, indah, menarik dan aman dari letusan Kelud yg semakin mengkhawatirkan ini. Amin :)
"Good town good people good attitude" (iforsameda:2014)
No comments:
Post a Comment