Banyak hal di sekitar kita yg selalu bisa dikritisi, dikomentari, diamati dan dibahas. Apalagi jika pemikiran kita terbuka lebar. Terbuka untuk hal2 baru atau sedang hangat diperbincangkan. Namun kembali lagi kepada diri kita masing2, mau menyikapi dan mengkritisi seperti apa. Beberapa orang suka mengkritisi sesuatu hal dengan tegas atau dengan sentilan2/sindiran halus, ada juga yg langsung menjurus rasis kepada individu maupun golongan.
Sama2 kritis tapi beda cara dan kesannya. Selalu ada alasan untuk gaya mengkritisi masing2 pihak. Entah karena permasalahannya terlalu pelik hingga harus keras mengkritiknya, atau hanya masalah biasa namun berbelit2 hingga hanya perlu dikritik dengan sindiran2.
Jaman sekarang sudah maju, setiap orang difasilitasi gadget yg bisa digunakan untuk komunikasi dan menyampaikan apapun yg ada di kapalanya. Apalagi gadget sekarang ini dilengkapi juga dengan koneksi internet serta berbagai sosial media (twitter, facebook, path, instagram, blog, dsb.) Yang membuat kebebasan menyampaikan pendapat semakin subur. Setiap orang meluapkan amarah, kesenangan, maupun simpatinya kepada pihak manapun lewat media2 tersebut. Undang2 yg mengatur kebebasan bermedia sosial juga terus digodog/dimatangkan. Karena ada beberapa kasus yg disinyalir berawal dari media internet.
Kembali lagi kepada cara individu masing menanggapi suatu ungkapan di media sosial di internet. Bagaimana seseorang/pihak tertentu menangkap maksud dan tujuan pihak lain yg mengkritiknya. Jika setiap individu/pihak mampu manangkap sesuatu dari sisi positifnya maka kasus2 yg berawal dari media sosial bisa terhindarkan. Kasus Prita dengan artikelnya mengenai salah satu RS, atau kasus Farhat Abbas yg dituduh menghina dan bertindak rasis terhadap tokoh Tiong-Hoa Anton Medan serta Ahok.
Jika pihak2 ini dapat memanfaatkan media serta menanggapinya secara arif dan bijak maka setiap kasus tidak akan meluap2. Memang butuh pemikiran terbuka dan tidak mudah sensi jika mau masuk dalam dunia sosial media sekarang2 ini. Kritisi sesuatu hal dengan sewajarnya dan ketahui posisi kita sebagai apa.
"Jangan asal kritik jika tidak mau dikritik..."
No comments:
Post a Comment