Tuesday, April 23, 2013

Jatah Nikmat Buat Seseorang

Hari ini sama seperti hari2 sebelumnya, gak bisa diperkirain besok seperti apa. Kita manusia cuma bisa jalanin hari ini sebagaimana wajarnya, dinikmatin apa adanya. Kalau bisa sih ya gak usah maksain bikin hari ini sebahagia mungkin. Karena maksain biar hari ini bisa sebahagia mungkin tuh sama aja kita gak nikmatin hari ini dengan apa adanya. Terlalu banyak menuntut dan memaksakan malah membuat rasa bahagia itu berkurang dan bisa ngilangin nikmatnya.

Nah ngomongin masalah nikmat, sekedar bagi isi otak aja sih. Menurut saya nikmat itu kalau kita menjalani sesuatu tanpa beban dan tuntutan. Tuhan pun berperan atas segala nikmat yang Dia berikan, kita bisa saja minta nikmat yang berlimpah tapi jika Tuhan udah nentuin takaran nikmat buat seseorang maka seseorang itu gak akan bisa menghindarinya dan hanya bisa ngejalani apa adanya saja. Pada saat nikmat itu datang berlimpah dan terus menerus membuat kita bahagia setiap saatnya maka kita harus bersyukur. Nah pada saat kita merasa nikmat itu berganti dengan kehampaan maka sebenar2nya nikmat itu bukan hilang tapi hanya digantikan oleh nikmat yang lain yaitu dalam bentuk hampa atau hambar. Pada saat seperti itu kita tak perlu mengeluh karena bagaimanapun juga Tuhan telah membuat takaran nikmat yang sesuai dengan diri seseorang itu. Syukuri saja apa yang kita dapat dan ambil hikmah dari kejadian apapun yang telah berlalu.

Banyak kemungkinan kenapa Tuhan menghentikan nikmat-Nya untuk kita. Bisa saja memang karena kita terlalu larut akan nikmat itu sehingga kita lupa mengingat siapa pemberi nikmat itu, Dialah Tuhan. Maka sebisa mungkin rasa syukur kita harus terus kita panjatkan dengan selalu mengingat dan melaksanakan apa yang telah diperintahkan Tuhan. Dengan begitu siapa tau Tuhan akan mengembalikan jatah nikmat-Nya untuk kita dan bisa saja nikmat itu melebihi dari nikmat sebelumnya.

Seperti pacaran misalnya, ketika kita merasa pacaran kita memperindah dan membuat kita merasa inilah nikmat hidup yang sebenarnya, maka pada saat kita putus kita harus terima itu dan tetap berfikir bahwa mungkin nikmat kita sedang dihentikan oleh Tuhan. Bersyukur terus menerus adalah salah satu cara menghindarkan diri kita untuk membenci Tuhan Sang Pemberi nikmat.

Tunggu saja dengan sabar maka nikmat itu akan dikembalikan dan ditambah oleh Tuhan jika kita ikhlas.

No comments:

Post a Comment