Sunday, July 26, 2015

Cermin Selalu Menampilkan "Kepalsuan Yang Asli"

Mungkin hanya di media ini saya bisa menumpahkan segala uneg2 yang saya rasakan belakangan ini. Seorang pria yang sudah beberapa kali gagal dalam menjaga hubungan dengan lain jenis. Di sini tidak dibatasi karakter, tidak dibatasi pemirsa, tidak perlu follow memfollow, sangat mudah dibaca, dicerca, dikomentari, dan diapain aja.

- Hari ini, sesuatu yang belum pernah dimulai sudah diakhiri. Sesuatu yang belum resmi jadi sudah resmi dibubarkan.

- Mengapa selalu ada pihak yang memurahkan harga dirinya hanya demi kebebasan yang padahal bisa dia peroleh ketika sudah mantap serius dengan pasangannya?

- Padahal jarang loh pria yang mau bertanggung jawab atas semua perbuatannya kepada wanita, entah itu kenakalan2 remaja lah, entah kesenangan yang melewati koridor kewajaran berpacaran. Kebanyakan pria kalau 'dikasih ituan' dan malah ditinggal pergi si wanita itu malah senang dan dibiarin gitu aja. Lha ini ada pria yg mau menanggung semua kenakalan yg pernah terjadi sebelumnya, tapi malah si wanitanya yang melupakan 'pemberiannya' lalu tetap kekeuh milih sendiri, bodoh bukan?!

- Apa mungkin gadis asal kota "sana" kebanyakan seperti itu? Membiarkan kehormatannya secara percuma, demi ego semata. Namun mungkin tidak semuanya seperti itu.

- Semoga selalu ada kesadaran dari wanita tentang keputusan yang sudah mereka buat, semoga mereka sadar dan segera memperbaiki pilihannya.

"MAHALKAN DIRI KALIAN WAHAI WANITA DUNIA SANA..."

"JANGAN KALIAN MURAHKAN HARGA KALIAN... CITRA KOTA KALIAN BISA SAJA TERCORENG"

- Ini hanya uneg2 seorang pria labil yang mungkin tidak patut dipampang di media semulia ini. Tapi semoga ada sedikit pencerahan dari susuanan kata dalam tiap kalimat tidak jelas di atas bagi kalian.
- Semoga ke depan makin berkurang jumlah wanita bodoh yang menyia2kan pertanggungjawaban pria yang sudah 'gituan' secara sukarela dengan mereka.

- Kesan tetaplah ada, tetap menjadi bagian yang tak terpisah dari perasaan mendamba seorang pria. Perasaan ingin serius ke depan bersama2. Namun pupus gara2 masalah egoisme dan karakter keduanya (pria & wanita).

Bersambung...

No comments:

Post a Comment