Terkadang jadi mahasiswa itu bisa serba salah pas lulus dan cari kerja. Maunya sih dapet kerjaan yang sesuai dengan gelarnya, tapi kalau kemampuan yang dipunyai tak seratus persen match sama gelarnya ya percuma ngotot dapetin posisi kerja tertentu di suatu perusahaan. Kalau menurut saya, sarjana dicetak bukan untuk sekedar menjadi karyawan, namun semestinya juga menciptakan usaha baru dan mengasah jiwa kewirausahaannya. Namun jika memang kondisi mengarahkan seorang sarjana untuk menjadi karyawan, baiknya jangan terlalu keras kepala untuk masalah posisi pekerjaan. Pilih atau cari saja posisi yang benar-benar sesuai dengan kemampuan. Kemampuan selama kuliah belum tentu semuanya berguna di dunia kerja, banyak hal lain dalam dunia kerja yang tidak didapatkan selama kuliah.
Maka dari itu jadilah pribadi sarjana muda yang tak mendahulukan gengsi dan ego pada saat mencari kerja. Bukanlah suatu masalah jika pekerjaan yang didapat tidak sesuai dengan bidang ilmu selama kuliah. Paling tidak secara umum kita tau jenis pekerjaan yang akan digeluti.
Biasanya orang bilang, "Ngapain capek2 dan mahal2 kuliah nyari gelar sarjana, kalau dapet pekerjaannya ternyata sama seperti pekerjaan lulusan SMA/K...?". Tak perlu khawatir dikatain/dipojokin seperti itu, karena kita bisa jawab dengan, "Kita kuliah dan jadi sarjana itu untuk bisa lebih intelek pola pikirnya, tidak kolot, dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu, kita menciptakan solusi dan menerima kondisi dunia kerja apapun. Kita mungkin bekerja untuk belajar menghidupi diri dan mandiri, hasilnya bisa buat modal bikin usaha baru/berwirausaha, tidak sedangkal pikiran-pikiran kalian...".
Jadilah sarjana yang mampu menerima keadaan dan pekerjaan apapun, sarjana adalah pemuda/i dengan daya pikir intelektual yang harus mampu menemukan solusi untuk dirinya dan lingkungannya.
No comments:
Post a Comment